Selasa, 20 Agustus 2013

Selasa, 20 Agustus 2013


Pukul 21.15
Aku sedang menangis sambil mengetik ini. Perlakuan anak-anak ini semakin tidak manusiawi terhadapku.
Padahal aku tidak digaji untuk menjadi babu atau pengasuh kedua anak ini. Harga diriku seperti terinjak-injak. Hatiku sakit. Tapi aku tidak punya daya untuk melawan atau membantah. Toh, Ibu mereka yang menggajiku tidak berkata apa-apa dengan perlakuan anak-anak itu, dia anteng-anteng saja.
Dengan mantab aku akan bilang bahwa aku benci keadaanku sekarang ini, lemah, tak berdaya dan tidak bisa melawan atau membantah. Cuma bisa diam, dan itu sungguh sangat menguras emosi.
Oke, hidup memang tidak ada yang serba nyaman. Tapi bagiku, perlakuan mereka sungguh sangat tidak beretika. Anak-anak itu memperlakukanku sebagai pembantu. Tidak sabaran dan seenaknya.
Sudah 3 bulan lebih aku berada dalam keadaan ini, sebagian orang yang tidak merasakan berada dalam posisiku pasti menganggap bahwwa hidupku sudah nyaman.
Nyaman gundulmu itu, kalau kataku. Hidup di sini tidak ada nyaman-nyamannya. Makan hati setiap hari. Harus menekan perasaan setiap hari.
Tertekan dan tidak bisa bergerak.
Aku merasa hidupku di sini sunguh sia-sia. Cuma jadi semacam robot penurut.

Semoga Allah mau memberiku kesabaran yang besar, karena aku tidak henti-hentinya meminta yang satu itu.



.
Related Posts with Thumbnails